Gempa bumi memiliki beberapa parameter yang dapat
membantu dalam proses analisis gempa. Parameter-parameter tersebut dibagi
menjadi 2 jenis yaitu parameter dinamik dan kinematik. Parameter dinamik sesuai
namanya memiliki nilai yang bersifat dinamis. Parameter dinamik pada gempa
adalah amplitudo dan periode dari gempa tersebut yang kemudian dapat digunakan
untuk menghitung magnitudo/kekuatan gempa tersebut. Sedangkan parameter kinematik
gempa yaitu waktu penjalaran gelombang.
Gelombang
gempa ditangkap oleh beberapa stasiun di dunia dan rekam beserta waktunya dalam
format UTC. Gelombang gempa ini terdiri dari beberapa jenis di antaranya adalah
gelombang P dan gelombang S. Gelombang P adalah gelombang longitudinal
sedangkan gelombang S adalah gelombang transversal. Gelombang P ini merambat
lebih cepat daripada gelombang S sehingga gelombang P akan lebih cepat sampai
ke stasiun gempa dibandingkan gelombang S. Dengan menganalisis rekaman
seismograf, dapat ditentukan waktu tiba gelombang P dan gelombang S. Selisih
waktu tiba gelombang P dan S ini dapat digunakan untuk menentukan parameter
gempa origin time/waktu kejadian gempa sebenarnya dengan cara melakukan plot
selisih waktu tiba P-S sebagai sumbu y dan waktu tiba gelombang P sebagai sumbu
x (menggunakan wadati diagram). Dari data waktu tiba gelombang P dan S ini juga dapat digunakan untuk menentukan
parameter gempa lainnya yaitu titik pusat gempa berupa hiposenter dan
episenter. Hiposenter adalah titik di dalam bumi yang menjadi pusat gempa. Sedangkan
episenter adalah proyeksi dari hiposenter di permukaan bumi.
Referensi:
- Bahan Kuliah Praktikum
Seismologi, Acara 3-Perhitungan origin time, jarak, dan azimuth, Praktikum Seismologi, Laboratorium, Geofisika, Departemen Fisika, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Gadjah Mada, DIY.
0 komentar:
Posting Komentar